CONTENT

Senin, 28 Februari 2011

Aku hidup bergantung pada memori 256 MB



Jejak guntur menyelinap masuk dalam cahaya pandangan mataku..
Melolong diantara guratan telinga tipis ku..
Lalu melungsurkan ku kdalam realita ajaibnya kehidupan..
Termenung aku, merasa tiada sekejap..
Aku berdiri di bumi, tapi aku selalu serasa memeluk langit..
Mata redup ku menyisit objek yang tertangkap..
Tanpa jelas, tanpa arti, tanpa refisi,,

Aku hidup bergantung pada memori 256 MB..
Tidak cukup untuk menyisir Dunia Nyata ataupun Tidak nyata..

Aku hidup bergantung pada memori 256 MB..
Tidak cukup untuk menelaah ciptaan sepanjang masa..

Dan aku akan selalu hidup pada memori 256 MB..
Dan tidak cukup nyali untuk berperang melawan kenaifan manusia..

Tapi aku cukup kenyang pada memori 256 MB..
Yang cukup untuk menggendong anugerah terindah dan melangkah maju menuju waktu..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ombak dahsyat pendebur pantai,tlah membawa pasir yang pasrah, terhanyut dalam lautan..

menyeret sang pasir dalam dunia tanta oksigen..

memisahkan sang pasir dari pantai sejati nya..

memungkinkan sang pasir bercengkrama dengan pantai lain..

tapi, bagaimana dengan sang pantai sejati?
sang pantai yang terus menunggu kembalinya sang pasir..
pantai yang tak rela melupakan pasia nya..

akankah sang pasir berusaha kembali pada pantai sejatinya?? ataukah sang pasir akan berpindah kepeda cinta sejati palsunya??