Gada siap dibelukkan di medan peradaban.
urai siap mencambuk mati suci.
Logaritma penggunaan tatkala merintih.
Melawan arah mendayung pesiar.
Kesepuluh jemari bak tameng sang badai.
Menggerus ketakutan, menyilaukan keberanian..
Wayah yang terambar didalam puan.
Melungsut seujung jarum iman.
Terlihat banyak arah di depan, tp tak menentukan..
Itu butuh kita.
Berjalan akan memundurkan mereka,
brlaripun akan meldnyapkn masa..
urai siap mencambuk mati suci.
Logaritma penggunaan tatkala merintih.
Melawan arah mendayung pesiar.
Kesepuluh jemari bak tameng sang badai.
Menggerus ketakutan, menyilaukan keberanian..
Wayah yang terambar didalam puan.
Melungsut seujung jarum iman.
Terlihat banyak arah di depan, tp tak menentukan..
Itu butuh kita.
Berjalan akan memundurkan mereka,
brlaripun akan meldnyapkn masa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ombak dahsyat pendebur pantai,tlah membawa pasir yang pasrah, terhanyut dalam lautan..
menyeret sang pasir dalam dunia tanta oksigen..
memisahkan sang pasir dari pantai sejati nya..
memungkinkan sang pasir bercengkrama dengan pantai lain..
tapi, bagaimana dengan sang pantai sejati?
sang pantai yang terus menunggu kembalinya sang pasir..
pantai yang tak rela melupakan pasia nya..
akankah sang pasir berusaha kembali pada pantai sejatinya?? ataukah sang pasir akan berpindah kepeda cinta sejati palsunya??