SELEKSI ALAM !
Ditulis
oleh : Helen Marta
Pernah
mendengar kata 'seleksi alam' ? Apakah hal itu terjadi di area hutan? atau
terjadi di area pedesaan yang notabene biasanya berhubungan dengan alam? Aku
rasa tidak. Seleksi alam bukan lah hal yang berhubungan dengan alam yang hijau,
rumput dan gunung saja. Melainkan, seleksi alam adalah sebuah proses yang
terjadi pada diri antar individu atau antar kelompok yang berhubungan dengan
adanya rasa nyaman, aman dan bahagia yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Itu menurutku. Setiap manusia pasti mengalami seleksi alam karena mereka
merasakan hal yang berbeda. Ada banyak faktor yang memicu adanya seleksi alam
tersebut.
Faktor
yang pertama adalah faktor kenyamanan dalam bersosialisasi. Biasanya, hal ini
sering terjadi dalam lingkup pertemanan dan lingkungan kerja atau kantor. Seseorang
akan berusaha mencari teman atau relasi baru pada lingkungan barunya, entah itu
lingkungan kantor atau sekolah. Pada mulanya, dia akan mencoba untuk
menyesuaikan diri dan berusaha menjadi orang yang baik untuk teman barunya
tersebut dan lain-lain. Tapi, dalam proses penyesuaian itu, tidak semua orang
berhasil dengan sukses. Kebanyakan dari mereka merasa ketidaknyamanan dalam
menjalin hubungan persahabatan mereka. Misalnya, karena mereka merasa tidak terjalinnya
chemistry yang baik diantara mereka
atau karena perbedaan sifat yang sangat menonjol dan dianggap sangat
mengganggu. Hal ini memang sangat rentan terjadi dalam sebuah hubungan
persahabatan yang akhirnya memunculkan sekelsi alam tersebut. Orang tersebut
lambat lalun akan menghindar dan mencari rasa nyamannya dengan orang lain. Inilah
yang terkadang memunculkan sebuah perkumpulan yang disebut GENG. Geng ini lah
yang terkadang dinilai kurang baik di masyarakat, karena geng selalu di
identifikasikan dengan rasa sok hebat yang ada dalam diri manusia.
Faktor
lain yang mempengaruhi seleksi alam tersebut adalah karena sebuah kekecewaan
yang mengakibatkan kerugian lahir atau batin dari salah satu pihak. Misalnya,
ada sebuah hubungan persahabatan dimana pihak A melakukan penghianatan terhadap
pihak B dengan cara membohonginya atau menusuknya dari belakang. Sedangkan akhirnya
pihak B mengetahuinya dal terjadi lah lagi sekeksi alam tersebut. Pihak B akan
sangat merasa dirugikan, kemudian dia akhirnya melepaskan diri dari hubungann
persahabatan yang tidak sehat itu.
Sama
halnya ketika terjadi sebuah pemanfaatan teman yang berlebih. Memanfaatkan teman
dengan cara berbuat baik karena membutuhkan dan berbuat cuek ketika tidak sedang membutuhkan. Hal ini pun akan menjadi hal
yang benar-benar menghancurkan perasaan seseorang. Memanfaatkan teman sendiri
adalah perbuatan yang akan membunculkan seleksi alam juga.
Disamping
faktor-faktor diatas, faktor kebebasan adalah faktor yang paling utama. Manusia
cenderung akan mengikuti kata hatinya atau akan lebih bahagia jika mereka melakukan
apa yang mereka inginkan. Sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang
menguntungkan. Tidak adanya sikap keterkekangan, keterbatasan bereksplorasi dan
tidak adanya sikap canggung akan menar-benar meminimalisir proses seleksi alam
tersebut. Bebas menjadi diri sendirilah yang sangat diharapkan dalam proses
keberlangsungan hidup manisia selanjutnya.
Jadi,
kita harus berfikir lebih luas bahwa seleksi alam adalah kegiatan alam yang
memang pasti sedang dan akan berlangsung. Alam mempunyai aturan nya sendiri,
yang selalu berjalan seiring waktu sampai Tuhan menghentikannya. Seleksi alam
pasti akan terkadi dalam diri setiap manusia. Seleksi alam tersebut akan menjadi
buruk dan dipandang sebelah mata jika kita tidak mau mengerti atau memahaminya.
Tapi proses seleksi alam akan terasa indahnya jika manusia mau berfikir bahwa
kebebasan adalah segalanya dan kenyamanan dalam melengkapi hidup adalah surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ombak dahsyat pendebur pantai,tlah membawa pasir yang pasrah, terhanyut dalam lautan..
menyeret sang pasir dalam dunia tanta oksigen..
memisahkan sang pasir dari pantai sejati nya..
memungkinkan sang pasir bercengkrama dengan pantai lain..
tapi, bagaimana dengan sang pantai sejati?
sang pantai yang terus menunggu kembalinya sang pasir..
pantai yang tak rela melupakan pasia nya..
akankah sang pasir berusaha kembali pada pantai sejatinya?? ataukah sang pasir akan berpindah kepeda cinta sejati palsunya??